Bagi para ekspatriat, kota dengan biaya hidup termahal di dunia adalah Tokyo. Namun di Asia Tenggara, biaya hidup di Jakarta ternyata dinilai lebih mahal dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam survei biaya hidup yang dibuat oleh Mercer, dari 214 kota di lima benua yang masuk survei, Jakarta menempati peringkat 61 atau naik 8 peringkat dari tahun 2011 yaitu di peringkat 69.
Phil Stanley, Pimpinan Asia Pacific Global Mobility Centre of Excellence Mercer menyatakan, kenaikan peringkat Jakarta sebagai kota termahal bagi ekspatriat karena merosotnya peringkat kota-kota lain. Di ASEAN, Singapura menjadi kota dengan biaya hidup termahal atau menduduki peringkat 6 dari 214 kota.
"Kenaikan peringkat Singapura dari peringkat delapan menjadi enam adalah terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar mata uang mereka terhadap dolar AS. Demikian pula Kuala Lumpur yang naik dari peringkat 104 ke peringkat 102 dikarenakan menguatnya nilai tukar mata uang mereka terhadap dolar AS. Sementara ibukota Indonesia, Jakarta, naik delapan peringkat disebabkan oleh merosotnya peringkat kota-kota lain," tutur Stanley.
Survey ini mencakup 214 kota di lima benua, mengukur perbandingan harga lebih dari 200 barang di tiap lokasi, termasuk transportasi, makanan, pakaian, perlengkapan rumah tangga, dan hiburan. Juga tercakup dalam survey ini adalah biaya perumahan, yang seringkali merupakan komponen pengeluaran terbesar bagi ekspatriat, sehingga memegang kontribusi yang besar terhadap hasil peringkat kota-kota.
New York digunakan sebagai kota acuan dan semua kota dibandingkan terhadap New York. Pergerakan nilai tukar mata uang diukur terhadap dolar AS. Tokyo menjadi kota termahal dengan duduk di peringkat pertama survey ini.
Di ASEAN, biaya hidup bagi di Jakarta (61) lebih tinggi dari Bangkok (81), Kuala Lumpur (102), Hanoi (136), Ho Chi Minh City (141), dan Phnom Penh (183).
0 comments
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.