Tidak ada di dalam benak saya untuk pergi jauh-jauh keluar kota Sydney. Maklum, saya tidak punya kendaraan pribadi dan sialnya lagi SIM A sudah saya mati. Kakak sayalah yang membawa saya pergi jalan-jalan dan membuka mata saya betapa indahnya Australia ini. Maka saya dibawa ke suatu tempat yang bernama “Kiama Blow Hole“. Dalam Bahasa Indonesia, “blow hole†disebut sebagai “lubang semburâ€, sebuah fenomena geologi di mana gua bawah tanah memiliki bukaan di permukaan, sehingga memancurkan air atau gas. Mendengar namanya saja sudah bikin penasaran seperti apa tempat itu.
Pemandangan pertama saat masuk ke kawasan lubang sembur. Tempat ini cukup ramai saat ujung minggu.
Secara geografis, lokasi ini berada sekitar 110 km dari kota Sydney dengan waktu tempuh kurang lebih dua jam. Pada awal perjalanan, pemandangan selama perjalanan cukup menarik, saya banyak melihat pohon, melewati bukit-bukit berbatu, jembatan yang besar. Namun lama-lama saya merasa bosan karena pemandangannya monoton.
Kebosanan saya terbayarkan begitu sampai di Kiama. Cuaca cerah dengan udara yang dingin menyambut saya begitu turun dari mobil. Begitu memasuki komplek Kiama Blow Hole, anda akan disambut oleh gagahnya mercusuar Kiama. Mercusuar ini diresmikan pada tahun 1887 dan di tahun-tahun berikutnya sampai sekarang, mercusuar Kiama ini masih berfungsi dengan baik. Ini bukti pemerintah setempat sangat peduli dengan bangunan-bangunan bersejarah yang penting untuk dilestarikan.
Mercusuar Kiama
Pemandangan dari area parkir sangat indah, di mana kita bisa melihat hamparan laut lepas. Saya merasa bahwa setiap pantai, teluk, atau tempat apapun yang lautnya, pasti dijadikan objek wisata oleh pemerintah setempat. Hebatnya lagi, kebanyakan dari tempat wisata pantai/laut dapat dikunjungi gratis.
Pemandangan dari lahan parkir Kiama Blow Hole.
Sebelum air menyembur terdengar suara riuhnya air laut, seakan mengumpulkan tenaga untuk keluar dari lubang tersebut. Beberapa detik kemudian, “demmmmm…â€, air laut pun tersembur ke atas udara disambut tepuk tangan turis-turis. Peristiwa alam seperti ini mirip dengan “bleduk kuwu†di Desa Grobogan Jawa Tengah. Namun, letupan lumpur di sana sudah tidak tinggi lagi.
Inilah keterangan bagaimana air laut sampai bisa menyembur ke atas.
Sudah 30 menit, namun air laut tidak menyembur ke atas. Harap sabar menanti.
Para turis masih setia menunggu letupan air. Sudah jauh-jauh dari Sydney, sayang kalau melewatkan kesempatan melihat fenomena alam yang unik ini.
Lega bisa melihat semburan setelah hampir 45 menit menunggu.
Jika ditanya, puaskah saya jauh-jauh datang ke Kiama dengan melihat letupan air seperti ini? Baguskah Kiama Blow Hole? Saya akan menjawab dengan positif, puas, karena memang sangat menarik.
Semua informasi tentang Kiama ada di website www.kiama.com.au. Setiap tahunnya Kiama dikunjungi lebih dari 500.000 turis. Wow… Ini hanya Kiama, belum lagi tujuan wisata yang lain di Australia. Tampaknya Australia berhasil mempromosikan pariwisatanya.
.
0 comments
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.