Golkar: PKS Kesulitan Rekrut Artis
Rabu, 16/05/2012 10:37 WIB
Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir partai yang banyak merekrut artis mirip event organizer. Bagi Golkar, sindiran itu muncul karena PKS sulit merekrut artis. "Saya sih mengerti, itu karena kesulitan PKS juga untuk merekrut artis," kata Jubir Golkar, Nurul Arifin, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Menurut Nurul, artis juga diperlukan partai politik untuk mendulang suara di pemilu. Meski demikian, Nurul mengatakan harus ada syarat yang dipenuhi seorang artis. "Standarnya mereka dikenal, mereka punya latar belakang yang bagus, wawasan yang luas, komunikasi juga bagus," paparnya.
PKS Tidak Mau "Ikut-Ikutan" Calonkan Selebritis
Rabu, 16 Mei 2012 | 11:27
Latar belakang artis saja, kata Anis Matta, tak bisa menjadi patokan kualitas seseorang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mengatakan, partainya tidak akan ikut-ikutan mencalonkan selebritis sebagai calon anggota lembaga legislatif (caleg), demi mendapatkan kursi di parlemen.
Anis mengatakan, PKS akan konsisten melalui jalur pengkaderan. Partainya itu, kata dia, bukan sekadar event organizer yang menjadi wadah menyalurkan para selebritas menjadi calon legislatif. "PKS punya dua langkah. Pertama, konsisten dengan jalur pengkaderan. Kami tidak mau mengubah partai politik jadi event organizer," kata Anis yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5). "Kedua, kami lihat tokoh-tokoh masyarakat di daerah tertentu yang kapasitasnya melebihi anggota DPR. Orang-orang seperti ini akan direkrut," lanjutnya.
PKS, kata Anis pula, akan menjaring orang-orang yang dianggap memiliki integritas, kapasitas, serta memiliki basis konstituen. Latar belakang artis saja, kata dia lagi, tak bisa menjadi patokan kualitas seseorang. "Apalagi dengan Pemilu terbuka, ketokohan lokal penting. PKS akan memberikan ruang bagi orang yang punya kapasitas," tutupnya, yang berkomentar menyusul mulai gencarnya partai-partai politik menjaring para selebritis menjadi caleg.
PKS Sindir Partai yang Rekrut Artis
Rabu, 16/05/2012 10:11 WIB
Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rupanya belum berminat untuk merekrut artis sebagai caleg. Menurut Sekjen PKS, Anis Matta, partai yang banyak merekrut artis sama seperti event organizer. "Untuk pencalegan PKS punya dua langkah, pertama konsisten dengan jalur kekaderan, karena dengan ini kita tidak mengubah partai jadi event organizer," kata Anis kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Anis menilai partai yang banyak merekrut caleg dari luar partai, seperti artis misalnya, mirip seperti event organizer. Menurutnya, partai lebih baik mengedepankan caleg hasil binaan internal partai. Hingga saat ini, Anis mengaku partainya belum memiliki rencana untuk merekrut artis. "Sejauh ini kita belum ada rencana," ujarnya. Langkah lain dari kebijakan perekrutan caleg PKS yaitu merekrut tokoh masyarakat. "Kedua adalah merekrut tokoh masyarakat yang punya kapasitas tertentu yang lebih baik dari kader PKS," paparnya. Menurut Anis, tokoh masyarakat yang memiliki kapasitas lebih baik dari kader PKS layak menjadi caleg dari PKS. Mengenai syaratnya, Anis mengatakan sama seperti caleg-caleg lainnya. "Ya sama lah seperti caleg lainnya," imbuhnya.
Rabu, 02 November 2011 | 07:53 WIB
PKS Lirik Syahrini dan Desi untuk Bupati Sukabumi
TEMPO.CO, SUKABUMI - Partai Keadilan Sejahtera mengaku tengah mendekati dua artis asal Sukabumi, Syahrini dan Desi Ratnasari, untuk menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada Kota Sukabumi 2013 mendatang. "Kami sudah mulai melakukan pendekatan kepada dua artis asal Sukabumi ini untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi 2013, karena dari hasil survai menempatkan Desi Ratnasari dan Syahrini menempati posisi pertama pada surver calon kepala daerah," kata Anggota tim optimalisasi Musyarokah Daerah (Tomda) DPD PKS Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Selasa 1 November 2011.
Menurutnya, survei yang dilakukan pihaknya selama dua bulan kepada masyarakat hasilnya dari 15 calon wali kota ternyata dua artis ini yang menduduki tingkat popularitasnya paling tinggi. Kedua nama itu mengalahkan sejumlah nama lainnya yang diprediksi maju dalam Pilkada Kota Sukabumi. Seperti Mulyono (Wakil Wali Kota Sukabumi), Muhammad Muraz (Sekda Kota Sukabumi), dan Inggrid Kansil (anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang juga artis). "Kami jauh hari sudah melakukan pendekatan kepada keluarga Desy Ratnasari mudah-mudahan ada respon positif dari keluarganya yang ada di Kota Sukabumi," tambahnya.
Selain itu, PKS juga akan berusaha menggandeng salah satu dari artis ini khususnya Desy yang menurut rencana nantinya akan disandingkan dengan calon lainnya yang berasal dari internal PKS. Kader PKS yang disiapkan maju, Yudi Widiana Adia (anggota DPR , Deden Muhlisin (pengurus DPW PKS Jabar), dan Achmad Fahmi (Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi). Ketiga nama tersebut meraih suara terbanyak dari kader internal PKS Kota Sukabumi. "Jumlah kursi anggota DPRD Kota Sukabumi dari PKS juga mempunyai hak untuk mengusung calon wali kota dan wakil walikota karena kursi di legislatif mencukupi yang mencapai lima kursi," kata Fahmi.
Sementara, Partai Golkar Kota Sukabumi juga menjajaki pendekatan dengan artis sekaligus anggota DPR Inggrid Kansil. "Kami mulai melakukan pendekatan dengan Ibu Inggrid, untuk pencalonan menjadi kepala daerah," kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Andri Hamami. Walaupun, Inggrid Kansil berasal dari partai Demokrat tetapi mempunyai visi yang sama dalam upaya membangun Kota Sukabumi ke arah yang lebih baik. "Penjajakan ini merupakan rangkaian koalisi dengan Partai Demokrat," tambah Andri.
Terpopuler di Survei PKS, Syahrini Tak Kaget
Rabu, 02 November 2011 | 20:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Biduanita pop Syahrini mengaku tidak terkejut mendengar kabar dia masuk sebagai dua orang paling populer sebagai calon Wakil Wali Kota Sukabumi. "Kata Syahrini, bahwa di Sukabumi keluar namanya di sebuah partai itu biasa saja. Bukan hal yang sesuatu. Enggak surprise," tutur Rendy, manajer Syahrini, saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 November 2011.
Berdasarkan survei yang dilakukan Tim Pemenangan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), nama Syahrini masuk ke dalam urutan nomor dua calon wakil wali kota Sukabumi. Menurut Rendy, ini bukan pertama kali Syahrini dikaitkan dengan partai politik. Syahrini sempat dikabarkan masuk organ Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Srikandi.Hanura. Syahrini sendiri menolak terjun ke politik. "Tetapi kalau menyanyi Syahrini sangat serius. Dia masih ingin berkembang lagi," tambah Rendy.
Soal namanya masuk dalam daftar orang terpopuler sebagai calon Wakil Wali Kota Sukabumi, Syahrini tidak mengetahui asal usul survei tersebut. "Saya enggak mau tahu. Karena artis saya emang enggak tertarik sama sekali. Cuma baca di media aja," ujar Rendy. Rendy meminta agar tidak terjadi lagi Syahrini dikaitkan dengan partai politik. "Komunikasikan apabila ada kejadian seperti ini. Kan kayak gini enggak dikomunikasikan. Kita kaget," pungkas Rendy.
-----------------
Lain di mulut, lain kenyataan di lapangan. PKS memang sudah banyak berubah!
Rabu, 16/05/2012 10:37 WIB
Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir partai yang banyak merekrut artis mirip event organizer. Bagi Golkar, sindiran itu muncul karena PKS sulit merekrut artis. "Saya sih mengerti, itu karena kesulitan PKS juga untuk merekrut artis," kata Jubir Golkar, Nurul Arifin, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Menurut Nurul, artis juga diperlukan partai politik untuk mendulang suara di pemilu. Meski demikian, Nurul mengatakan harus ada syarat yang dipenuhi seorang artis. "Standarnya mereka dikenal, mereka punya latar belakang yang bagus, wawasan yang luas, komunikasi juga bagus," paparnya.
Nurul menolak jika partai yang merekrut artis karena kurang percaya diri menghadapi pemilu. Menurutnya, saat jadi anggota DPR, artis yang ada di parlemen saat ini cukup berkontribusi. "Kami juga merekrut cuma dua, tidak banyak, cuma saya dan Tantowi," ujar dia.
PKS Tidak Mau "Ikut-Ikutan" Calonkan Selebritis
Rabu, 16 Mei 2012 | 11:27
Latar belakang artis saja, kata Anis Matta, tak bisa menjadi patokan kualitas seseorang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mengatakan, partainya tidak akan ikut-ikutan mencalonkan selebritis sebagai calon anggota lembaga legislatif (caleg), demi mendapatkan kursi di parlemen.
Anis mengatakan, PKS akan konsisten melalui jalur pengkaderan. Partainya itu, kata dia, bukan sekadar event organizer yang menjadi wadah menyalurkan para selebritas menjadi calon legislatif. "PKS punya dua langkah. Pertama, konsisten dengan jalur pengkaderan. Kami tidak mau mengubah partai politik jadi event organizer," kata Anis yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5). "Kedua, kami lihat tokoh-tokoh masyarakat di daerah tertentu yang kapasitasnya melebihi anggota DPR. Orang-orang seperti ini akan direkrut," lanjutnya.
PKS, kata Anis pula, akan menjaring orang-orang yang dianggap memiliki integritas, kapasitas, serta memiliki basis konstituen. Latar belakang artis saja, kata dia lagi, tak bisa menjadi patokan kualitas seseorang. "Apalagi dengan Pemilu terbuka, ketokohan lokal penting. PKS akan memberikan ruang bagi orang yang punya kapasitas," tutupnya, yang berkomentar menyusul mulai gencarnya partai-partai politik menjaring para selebritis menjadi caleg.
PKS Sindir Partai yang Rekrut Artis
Rabu, 16/05/2012 10:11 WIB
Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rupanya belum berminat untuk merekrut artis sebagai caleg. Menurut Sekjen PKS, Anis Matta, partai yang banyak merekrut artis sama seperti event organizer. "Untuk pencalegan PKS punya dua langkah, pertama konsisten dengan jalur kekaderan, karena dengan ini kita tidak mengubah partai jadi event organizer," kata Anis kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Anis menilai partai yang banyak merekrut caleg dari luar partai, seperti artis misalnya, mirip seperti event organizer. Menurutnya, partai lebih baik mengedepankan caleg hasil binaan internal partai. Hingga saat ini, Anis mengaku partainya belum memiliki rencana untuk merekrut artis. "Sejauh ini kita belum ada rencana," ujarnya. Langkah lain dari kebijakan perekrutan caleg PKS yaitu merekrut tokoh masyarakat. "Kedua adalah merekrut tokoh masyarakat yang punya kapasitas tertentu yang lebih baik dari kader PKS," paparnya. Menurut Anis, tokoh masyarakat yang memiliki kapasitas lebih baik dari kader PKS layak menjadi caleg dari PKS. Mengenai syaratnya, Anis mengatakan sama seperti caleg-caleg lainnya. "Ya sama lah seperti caleg lainnya," imbuhnya.
Rabu, 02 November 2011 | 07:53 WIB
PKS Lirik Syahrini dan Desi untuk Bupati Sukabumi
Desi Ratnasari
TEMPO.CO, SUKABUMI - Partai Keadilan Sejahtera mengaku tengah mendekati dua artis asal Sukabumi, Syahrini dan Desi Ratnasari, untuk menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada Kota Sukabumi 2013 mendatang. "Kami sudah mulai melakukan pendekatan kepada dua artis asal Sukabumi ini untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi 2013, karena dari hasil survai menempatkan Desi Ratnasari dan Syahrini menempati posisi pertama pada surver calon kepala daerah," kata Anggota tim optimalisasi Musyarokah Daerah (Tomda) DPD PKS Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Selasa 1 November 2011.
Menurutnya, survei yang dilakukan pihaknya selama dua bulan kepada masyarakat hasilnya dari 15 calon wali kota ternyata dua artis ini yang menduduki tingkat popularitasnya paling tinggi. Kedua nama itu mengalahkan sejumlah nama lainnya yang diprediksi maju dalam Pilkada Kota Sukabumi. Seperti Mulyono (Wakil Wali Kota Sukabumi), Muhammad Muraz (Sekda Kota Sukabumi), dan Inggrid Kansil (anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang juga artis). "Kami jauh hari sudah melakukan pendekatan kepada keluarga Desy Ratnasari mudah-mudahan ada respon positif dari keluarganya yang ada di Kota Sukabumi," tambahnya.
Selain itu, PKS juga akan berusaha menggandeng salah satu dari artis ini khususnya Desy yang menurut rencana nantinya akan disandingkan dengan calon lainnya yang berasal dari internal PKS. Kader PKS yang disiapkan maju, Yudi Widiana Adia (anggota DPR , Deden Muhlisin (pengurus DPW PKS Jabar), dan Achmad Fahmi (Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi). Ketiga nama tersebut meraih suara terbanyak dari kader internal PKS Kota Sukabumi. "Jumlah kursi anggota DPRD Kota Sukabumi dari PKS juga mempunyai hak untuk mengusung calon wali kota dan wakil walikota karena kursi di legislatif mencukupi yang mencapai lima kursi," kata Fahmi.
Sementara, Partai Golkar Kota Sukabumi juga menjajaki pendekatan dengan artis sekaligus anggota DPR Inggrid Kansil. "Kami mulai melakukan pendekatan dengan Ibu Inggrid, untuk pencalonan menjadi kepala daerah," kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Andri Hamami. Walaupun, Inggrid Kansil berasal dari partai Demokrat tetapi mempunyai visi yang sama dalam upaya membangun Kota Sukabumi ke arah yang lebih baik. "Penjajakan ini merupakan rangkaian koalisi dengan Partai Demokrat," tambah Andri.
Syahrini
Terpopuler di Survei PKS, Syahrini Tak Kaget
Rabu, 02 November 2011 | 20:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Biduanita pop Syahrini mengaku tidak terkejut mendengar kabar dia masuk sebagai dua orang paling populer sebagai calon Wakil Wali Kota Sukabumi. "Kata Syahrini, bahwa di Sukabumi keluar namanya di sebuah partai itu biasa saja. Bukan hal yang sesuatu. Enggak surprise," tutur Rendy, manajer Syahrini, saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 November 2011.
Berdasarkan survei yang dilakukan Tim Pemenangan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), nama Syahrini masuk ke dalam urutan nomor dua calon wakil wali kota Sukabumi. Menurut Rendy, ini bukan pertama kali Syahrini dikaitkan dengan partai politik. Syahrini sempat dikabarkan masuk organ Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Srikandi.Hanura. Syahrini sendiri menolak terjun ke politik. "Tetapi kalau menyanyi Syahrini sangat serius. Dia masih ingin berkembang lagi," tambah Rendy.
Soal namanya masuk dalam daftar orang terpopuler sebagai calon Wakil Wali Kota Sukabumi, Syahrini tidak mengetahui asal usul survei tersebut. "Saya enggak mau tahu. Karena artis saya emang enggak tertarik sama sekali. Cuma baca di media aja," ujar Rendy. Rendy meminta agar tidak terjadi lagi Syahrini dikaitkan dengan partai politik. "Komunikasikan apabila ada kejadian seperti ini. Kan kayak gini enggak dikomunikasikan. Kita kaget," pungkas Rendy.
-----------------
Lain di mulut, lain kenyataan di lapangan. PKS memang sudah banyak berubah!
0 comments
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.