Demi mencari sesuap nasi, setiap orang bisa melakukan apapun. Wanita ini misalnya, dia memilih menjual pelukan pada siapapun orang yang membutuhkan. Satu jam berpelukan dihargai Rp 500 ribuan.
Jacqueline Samuel itulah nama wanita yang mencari nafkah dengan menjual pelukan. Dia memulai bisnisnya dengan nama The Snuggery, Juni lalu. Di tempat tersebut, Anda bisa membeli pelukan tapi tanpa kontak seksual seharga US$ 60 atau sekitar Rp 566 ribu per jam.
"Anda akan menjadi lebih tenang setelahnya. Ini memiliki manfaat kesehatan yang cukup besar," ujar Jacqueline seperti dikutip Daily Mail dari 9wsyr.
Wanita 29 tahun lulusan Universitas Rochester itu mengatakan, berpelukan itu bukan hanya soal seks. Berpelukan merupakan aktivitas yang bisa membuat seseorang relaks dan nyaman. Manfaat dari pelukan inilah yang disampaikan Jessica pada kliennya. Dia juga menekankan dalam aktivitas pelukan itu, sama sekali tidak boleh ada kontak seksual.
Sebelum memulai bisnisnya itu, Jacqueline sebenarnya ingin menimba ilmu terlebih dulu. Dia mencari siapa yang bisa memberi pelatihan dan mengeluarkan lisensi.
"Aku pikir aku butuh pengakuan atas pekerjaanku. Aku butuh seperti sertifikasi atau izin yang menunjukkan aku memang memiliki kapasitas sebagai seorang pemeluk. Tapi aku tidak bisa menemukan siapapun yang melakukan apa yang aku lakukan," urainya.
Meski gagal mencari orang yang bisa memberinya lisensi sebagai ahli peluk, Jacqueline tetap menjalankan bisnisnya. Ia berpandangan aktivitas berpelukan juga bukan suatu hal yang sulit dilakukan.
Dalam menjalankan pekerjaannya, Jacqueline berusaha profesional. Setiap klien diminta membaca persyaratan yang diajukan, seperti baju apa yang sebaiknya dipakai dan sikap seperti apa yang boleh dilakukan.
Sesi berpelukan dilakukan di sebuah ruangan pribadi dan bisa berlangsung selama 90 menit. Untuk menghindari hal-hal yang membahayakan, ada anggota keluarga atau teman yang ada di sekitar rumah.
Saat baru memulai bisnisnya tersebut, hanya ada beberapa orang yang tertarik untuk membeli jasanya. Sebagian besar dari kliennya adalah pria. Untuk tetap memenuhi kebutuhan hidupnya, selain menjual jasa berpelukan, Jacqueline menjalankan profesi sebagai agen penjual rumah.
0 comments
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.